Logo Desa Geronggang
Kepala Desa Geronggang Periode 2010-2016 |
Aparat Desa Geronggang Periode 2010-2016 |
Aparat Desa Geronggang Periode 2010-2016 |
1.
Sejarah Desa Geronggang
Berdirinya
Desa Geronggang bermula dari Desa Sembilang yang di pimpin oleh Kepala Desa
Kurnain pada tahun 1975 di mekarkan menjadi Desa Tamiang Bakung yang di pimpin
oleh Kepala Desa IMBRAN pada tahun 1976- 1984 kemudian Kepala Desa HURMAN pada
tahun 1985- 1986, Pjs IDRIS tahun 1987- 1991, Kepala Desa BUSRI UJANG tahun
1992- 2001, Kepala Desa IBRAMSYAH 2002- 2007, pada tgl 14 Pebruari 2008 Desa
Tamiang Bakung di mekarkan menjadi Desa Geronggang yang di pimpin oleh Pjs ARBAIN tahun 2009-
2010, pada tahun 2010 di adakan pemilihan Kepala Desa yang pertama yang di
ikuti 7 orang calon Kepala Desa dan di menangkaan oleh calon nomor urut 2 yaitu
HERPANI yang merupakan Kepala Desa pertama dan termuda untuk wilayah Kelumpang
Tengah priode 2010- 2015. Sejarah Geronggang kerena dulunya banyak pohon yang
besar- besar yang di turunkan dari pegunungan menuju pelabuhan, pegunungan yang
terkenal gunung samah, gunung bilai, gunung purun yang banyak di tumbuhi pohon-
pohon besar yang di ekspor ke luar kota.
A. Kondisi Umum Desa Geronggang
Desa Geronggang merupakan sentra kegiatan masyarakat
sekecamatan Kelumpang Tengah, jarak tempuh Desa ke kecamatan Kelumpang Tengah
berjarak 30 km, sedangkan jarak tempuh ke Ibu Kotapaten Kotabaru 45 km.
a.
Geografis
Desa
·
Batas wilayah
-
Sebelah
Utara
Berbatasan dengan Desa Tamiang Bakung
-
Sebelah
Timur
Berbatasan dengan Kecamatan Kelumpang Utara
-
Sebelah
Selatan
Berbatasan dengan Desa Sembilang
-
Sebelah
Barat
Berbatasan dengan Desa Tebing Tinggi
· Luas Wilayah
Desa Geronggang memiliki luas wilayah ± 35, 21 km2.
b.
Keadaan Topografi Desa Geronggang
Secara geografis
Desa Geronggang dengan luasan ± 35, 21 km2 terdiri dari dataran 40% dan perbukitan sebanyak 60% .
c.
Iklim Desa Geronggang
Desa Geronggang dipengaruhi oleh dua
musim, yakni musim kemarau dan musim hujan dengan suhu udara
maksimum rata-rata antara 30,5°C - 32;9°C dan musim hujan dengan suhu udara
minimum rata-rata antara 22,7°C - 24,7°C.
Penyinaran
matahari yang tinggi menyebabkan tingginya intensitas penguapan sehingga selalu
terdapat awan aktif dan udara yang penuh sehingga menyebabkan seringkali turun
hujan. Desa Geronggang memiliki rata-rata curah hujan berkisar antara 0,9-13,5
mm dengan jumlah hari hujan berkisar antara 5-28 hari/tahun.
d. Jumlah
Penduduk
Jumlah penduduk Geronggang seluruhnya berjumlah 5.246 Jiwa,
laki-laki 2.466 jiwa, perempuan 2.780 jiwa
dengan sebaran penduduk tidak merata yang mengisi wilayah di 10 RT.
Prosentase jumlah penduduk terbanyak yaitu penduduk yang menempati wilayah RT.01 sebesar
18,76%, kedua di RT.04 sebesar 17,91% dan prosentase terkecil adalah penduduk
yang menempati wilayah RT.07 sebesar 4,41%.
Berdasarkan jenis kelamin perbandingan jumlah
penduduk laki-laki berbeda cukup kecil dibandingkan dengan perempuan yaitu laki-laki
sebesar 51,49%, perempuan 48,51% dengan perbandingan 1,1 : 1.
Jumlah penduduk berdasarkan
data sekunder yang diperoleh dari data Sosiodemografi tahun 2009 dengan Laporan
Data Kependudukan bulan Juni tahun 2010 terjadi kenaikan jumlah penduduk 6,86%
selama 1 tahun, terjadi pengurangan jumlah laki-laki selama sebesar 5,02% atau 126 orang yang disebabkan
karena migrasi keluar Desa, sedangkan jumlah penduduk perempuan mengalami
kenaikan sebanyak 339 orang atau 22,79% hal ini dikarenakan akibat jumlah
kelahiran bayi perempuan lebih besar dibandingkan bayi laki-laki atau akibat
adanya migrasi masuk ke Desa Geronggang lebih besar berasal dari kaum
perempuan.
Kepadatan penduduk yang menghuni wilayah Desa
Geronggang dihitung dari jumlah penduduk dibagi luas wilayah maka dapat
dihitung tingkat kepadatan penduduk sebesar 1,2 jiwa/km2, penyebaran penduduk
yang tidak merata dengan tingkat penyebaran 1 : 4 bila dibandingkan penyebaran
penduduk terbesar di RT.01 dengan terkecil di RT.07. Sentral penduduk terletak
diwilayah RT.01, RT 05 dan RT 09.
Tabel 1. Kependudukan Desa Geronggang
NO
|
RT
|
JUMLAH BULAN LALU
|
MUTASI
|
JUMLAH AKHIR BULAN INI
|
|||||||||||||||||
KK
|
JIWA
|
LAHIR
|
MATI
|
DATANG
|
PINDAH
|
KK
|
JIWA
|
||||||||||||||
L
|
P
|
L+P
|
L
|
P
|
L+P
|
L
|
P
|
L+P
|
L
|
P
|
L+P
|
L
|
P
|
L+P
|
L
|
P
|
L+P
|
||||
1
|
1
|
244
|
488
|
503
|
991
|
1
|
2
|
2
|
4
|
2
|
2
|
4
|
246
|
493
|
503
|
996
|
|||||
2
|
2
|
119
|
259
|
274
|
533
|
1
|
2
|
4
|
6
|
118
|
116
|
270
|
386
|
||||||||
3
|
3
|
52
|
139
|
156
|
295
|
1
|
52
|
139
|
139
|
278
|
|||||||||||
4
|
4
|
55
|
126
|
142
|
268
|
55
|
126
|
142
|
268
|
||||||||||||
5
|
5
|
253
|
529
|
552
|
1.081
|
1
|
7
|
6
|
13
|
250
|
521
|
546
|
1.067
|
||||||||
6
|
6
|
113
|
235
|
256
|
491
|
1
|
113
|
236
|
256
|
492
|
|||||||||||
7
|
7
|
86
|
195
|
207
|
402
|
1
|
86
|
194
|
207
|
401
|
|||||||||||
8
|
8
|
121
|
264
|
281
|
545
|
2
|
2
|
4
|
120
|
262
|
279
|
541
|
|||||||||
9
|
9
|
110
|
248
|
261
|
509
|
110
|
248
|
261
|
509
|
||||||||||||
10
|
10
|
92
|
137
|
184
|
321
|
92
|
137
|
184
|
321
|
||||||||||||
JUMLAH
|
1.245
|
2.620
|
2.816
|
5.436
|
2
|
0
|
0
|
3
|
0
|
0
|
2
|
2
|
4
|
14
|
14
|
27
|
1.242
|
2.472
|
2.787
|
5.259
|
Sumber : Laporan Data Kependudukan Desa Geronggang Desember 2013
Tabel 2. Jumlah Penduduk Desa Geronggang berdasarkan
Umur/Jenis Kelamin
No
|
Golongan Umur
|
Jenis Kelamin
|
Jumlah
(jiwa)
|
|
Laki-laki (jiwa)
|
Perempuan (jiwa)
|
|||
1
|
<
12 bulan
|
41
|
31
|
72
|
2
|
1 -
5 tahun
|
137
|
154
|
291
|
3
|
6 -
12 tahun
|
405
|
395
|
800
|
4
|
13 -
15 tahun
|
115
|
127
|
242
|
5
|
16 -
19 tahun
|
273
|
351
|
624
|
6
|
20 -
40 tahun
|
823
|
879
|
1.702
|
7
|
41 -
50 tahun
|
442
|
557
|
999
|
8
|
51 -
60 tahun
|
201
|
259
|
460
|
9
|
>
61 tahun
|
29
|
27
|
56
|
Jumlah
|
2.466
|
2.780
|
5.246
|
Sumber : Laporan Data
Kependudukan Desa Geronggang Desember 2013
e. Tingkat
Pendidikan
Keberhasilan
pembangunan sangat ditentukan oleh Sumber Daya Manusia sebagai pelakasana
pembangunan. Pembangunan akan berhasil jika kualitas Sumberdaya manusianya
handal. Salah satu sarana untuk mengingkatkan kualitas manusia adalah dengan
pendidikan. karena dengan pendidikan kecerdasan dan ketrampilan manusia dapat
meningkat.
Untuk
mencapai keberhasilan pembangunan di bidang
pendidikan tidak lepas dari dukungan
sarana ketersediaan sarana dan prasarana yang memadai. Sebab dengan kurang/tidak
tersedianya sarana dan prasarana yang memadai akan sangat sulit untuk dapat
mewujudkan program yang dilaksanakan.
Berdasarkan data Desa Geronggang tahun 2013 jumlah sekolah untuk SD sebanyak
1 buah sekolah dengan 6 lokal bangunan pemerintah sedangkan sisanya 6 lokal
dari swadaya masyarakat yang bangunannya terbuat dari kayu, atapnya daun nipah
dan berlantaikan tanah, sedangkan jumlah murid keseluruhanya 600 jiwa dari
kelas 1- 6. SMA/sederajat tidak, sekolah TK dan PAUD swasta sebanyak 1 buah dengan
3 lokal dan muridnya ± 250 jiwa, bangunan gedung TK Pembina sudah berdiri namun
belum difungsikan, Madrasah 1 buah dan TPA ada 1 buah.
Berdasarkan Agenda pembangunan
nasional, prioritas pembangunan pendidikan harus diprioritaskan pada pendidikan
dasar dalam rangka penuntasan wajib belajar pendidikan 9 (sembilan) tahun.
Dengan prioritas ini, pada akhir tahun
pelaksanaan RPJM Desa Geronggang sebagian besar penduduk Desa Geronggang sekurang-kurangnya tamat SMA/ SMK atau yang
sederajat.
Untuk
mewujudkan sasaran tersebut, masalah-masalah pokok yang dihadapi antara lain
masih rendahnya tingkat pendidikan penduduk Desa Geronggang tercermin dari
prosentase penduduk 10 tahun ke atas yang berpendidikan tamatan SD ke bawah
pada tahun 2004 sebesar 63.3% dan rata-rata lama sekolah sebesar 6.94 tahun.
dengan kodisi semacam ini membawa konsekuensi antara lain upaya meningkatkan
SDM ataupun ketrampilan mereka semakin sukar. Selain itu masalah fasilitas
pendidikan sekolah khususnya untuk sekolah menengah umum (SMU) atau setingkat
masih belum merata.
Tabel
3. Tingkat Pendidikan Masyarakat Desa Geronggang
No
|
RT
|
Jumlah
|
Jumlah Keluarga menurut status
|
|||||||
Keluarga
|
pendidikan
|
|||||||||
Yg ada
|
Yg didata
|
Belum
|
Tidak Tamat
|
Tamat
|
Tamat SLTA
|
Tamat
|
Jumlah
|
|||
Sekolah
|
SD
|
SD-SLTP
|
AK/PT
|
Jiwa
|
||||||
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
7
|
8
|
9
|
10
|
|
1
|
1
|
246
|
246
|
237
|
320
|
234
|
56
|
8
|
855
|
|
2
|
2
|
118
|
118
|
123
|
158
|
222
|
23
|
8
|
534
|
|
3
|
3
|
52
|
52
|
140
|
80
|
66
|
10
|
-
|
296
|
|
4
|
4
|
54
|
54
|
119
|
64
|
73
|
15
|
-
|
271
|
|
5
|
5
|
248
|
248
|
215
|
435
|
265
|
78
|
21
|
1.014
|
|
6
|
6
|
113
|
113
|
152
|
95
|
98
|
115
|
32
|
492
|
|
7
|
7
|
86
|
86
|
52
|
274
|
70
|
6
|
3
|
405
|
|
8
|
8
|
120
|
120
|
123
|
127
|
141
|
145
|
9
|
545
|
|
9
|
9
|
106
|
106
|
101
|
82
|
267
|
57
|
4
|
511
|
|
10
|
10
|
91
|
91
|
79
|
96
|
89
|
54
|
5
|
323
|
|
Jumlah
|
1.234
|
1.234
|
1.341
|
1.731
|
1.525
|
559
|
90
|
5.246
|
Sumber : Laporan Data Kependudukan Desa Geronggang Desember 2013
f. Mata Pencaharian
Kondisi ekonomi Desa Geronggang
secara umum dapat dilakukan pendekatan dengan mata pencaharian masyarakat. Mata pencaharian masyarakat sangat ditunjang
oleh tenaga kerja produktif yang berjumlah 3533 orang atau 77,44% dari jumlah
penduduk seluruhnya. Bila dikodifikasikan mata pencaharian masyarakat terdiri :
sektor swasta 23,19%, pertanian dan perkebunan 0,15%, peternakan 0%, nelayan
1,1%, buruh 5,15% dan kebanyakan bekerja pada perusahaan Tambang Batu Bara, PNS
1,1% dan mata pencaharian tidak tetap (pengangguran) 17,76%.
Prosentase
masyarakat yang memiliki mata pencaharian tidak (menganggur) tetap menduduki
rangking tertinggi dibawah yang bekerja disektor swasta hal ini pengaruhnya
sangat besar dalam kehidupan sosial kemasyarakatan dan akan menjadi PR bagi
pemerintahan Desa ke depan untuk menurunkan angka 17,76%.
Penciptaan
lapangan kerja merupakan salah program yang dapat mengatasi permasalahan
tersebut, selain regulasi tentang perusahaan setempat untuk menyerap tenaga
kerja lokal.
Lesunya dunia
usaha dan rendahnya investasi baru berdampak pada rendahnya pertumbuhan
lapangan kerja baru. Di sisi lain, jumlah pencari kerja terus bertambah seiring
dengan laju pertumbuhan penduduk. Demikian pula laju pertumbuhan penduduk usia
produktif yang siap bersaing mengisi peluang pasar kerja. tampaknya tidak
terlepas dari kecenderungan terus meningkatnya tamatan lembaga-lembaga pendidikan formal.
Kondisi semacam ini memberikan imbas yang cukup berat bagi ketenagakerjaan di Desa
Geronggang. Gambaran umum dan terlihat oleh kasat mata perusahaan-perusahaan yang ada di Desa Geronggang bermunculan satu demi satu namun dari sisi
penyerapan tenaga kerja lokal prosentasinya masih kecil dibanding dengan pekerja non-lokal dengan alasan kerena pendidikan dan
tidak ada pengalaman.
g. Pola Penggunaan Tanah
Pemanfaatan
wilayah Desa Geronggang menurut topografinya adalah untuk lahan pertanian,
peternakan, perikanan, perumahan penduduk, jalan raya dan jalan lingkungan.
h. Pemilikan Ternak
1.
Sapi 31 ekor
2.
Kabing 83 ekor
3.
Ayam 1.012 ekor
i. Sarana Dan
Prasarana
Letak
Desa Geronggang sangat strategis yaitu merupakan jalur yang menghubungkan
transportasi darat dari ibu kota provinsi Kalimantan Selatan dan provinsi
Kalimantan Timur
Ruas
jalan propinsi yang melewati batas Desa Geronggang sepanjang ± 30 km yang menghubungkan
poros jalan antar Desa Geronggang Siayuh dan Bungkukan
Panjang jalan Desa seluruhnya berjumlah ± 5 km yang
teridiri dari jalan utama dan jalan lingkungan. Jalan Utama terpanjang 3.000 m
yang terletak di enam RT. Yaitu RT.03, 04, 05,06, 07 dan 10. Sedangkan jalan
lingkungan tersebar diseluruh wilayah RT. Panjang jalan seluruhnya 2 km dan
jalan tidak bersapal sama sekali hanya pengerasan dari RT.01 – 10 kecuali jalan
di RT. 07 sama sekali belum ada perkerasan jalan sepanjang 1 km.
Infrastruktur merupakan pemicu
pembangunan suatu wilayah serta sebagai roda penggerak pertumbuhan ekonomi dan
pendorong peningkatan kesejahteraan masyarakat. Kegiatan sektor transportasi
merupakan tulang punggung pola distribusi baik barang maupun penumpang.
Infrastruktur lainnya seperti kelistrikan dan irigasi merupakan salah satu
aspek terpenting untuk meningkatkan produktivitas sektor produksi. Ketersediaan
jaringan air bersih serta pengelolaannya
dan peningkatan layanan publik yang dikelola oleh pemerintah seperti prasarana
kesehatan. pendidikan. dan sarana olah raga secara berkelanjutan sangat
menentukan tingkat kesejahteraan masyarakat.
j. Sistem Usaha Tani Di Desa
Umumnya para
petani tanaman pangan dalam berusaha tani masih menerapkan sistim semi
modern,yang artinya bahwa belum menerapkan panca usaha tani secara utuh,hal ini
dikarenakan para petani masih kekurangan
modal usaha. Demikian juga petani perkebunan masih melakukan sistim yang sama, karena
kurangnya permodalan usaha.
k. Kelembagaan Desa
Dalam melaksanakan Pemerintah Desa kepala Desa dibantu oleh 3 orang kaur
yaitu kaur pemerintahan, kaur umum dan kaur pembangunan, dan 2 orang kepala
dusun. Posisi Sekretaris Desa sekarang masih kosong, sehingga fungsi layanan
publik yang seharusnya menjadi tugas dan tanggungjawab sekdes, menjadi
tanggungjawab pemerintah Desa.
RT.01-10 memegang peranan sangat besar walaupun didalam Struktur
Organisasi Tata Kerja (SOTK) Pemerintahan Desa Geronggang tidak termasuk
pemerintah Desa, namun hanya sebagai Lembaga Kemasyarakatan. Karena ketua RT.
Sangat bersentuhan langsung dengan masyarakat, sehingga bisa dikatakan ketua
RT. Merupakan ujung tombak urusan kemasyarakatan diwilayahnya.
Pengaturan
mengenai Pemerintahan Desa ada dalam Peraturan Daerah Nomor 19 Tahun 2006
tentang Pemerintahan Desa yang bersumber dari peraturan perundang-undangan
nomor 32 tahun 2004. Landasan pemikiran
dalam pengaturan mengenai Pemerintahan Desa menurut Undang-undang Nomor 32
Tahun 2004 yang memberikan ruang gerak kepada masyarakat Desa untuk membangun
pemerintahannya berdasar pada prinsip keanekaragaman, partisipasi, otonomi
asli. demokratisasi dan pemberdayaan masyarakat merupakan paradigma baru pemerintahan Desa. Pemerintahan Desa yang semula sebagai alat negara berubah
menjadi organisasi rakyat. sehingga pemerintahan Desa berpusat pada rakyat. Spiritnya ingin
memposisikan kembali Desa terpisah dari jenjang pemerintahan, amun diakui dalam
sistem, pemerintahan nasional sebagai kesatuan masyarakat hukum yang memiliki
kewenangan untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat
berdasarkan asal-usul dan adat istiadai setempat. Perubahan paradigma
pemerintahan Desa tersebut menuntut pula perubahan pola hubungan. perlakuan dan
penanganan dari pemerintah daerah. Pemerintah daerah bertindak sebagai pembina dan
fasilitator penyelenggaraan pemerintahan Desa
Bertitik tolak dari pemahaman bahwa Desa memiliki
kewenangan untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakatnya sesuai kondisi
dan sosial budaya setempat. maka posisi Desa yang memiliki otonomi asli sangat
strategis sehingga memerlukan perhatian seimbang terhadap penyelenggaraan
otonomi daerah. Karena dengan otonomi Desa yang kuat akan mempengaruhi secara
signifikan terhadap perwujutan otonomi daerah.
Penyelenggaraan Pemerintahan Desa Geronggang sesuai
dengan kapasitas, porsi, posisi dan proporsi Pemerintah Desa dalam koridor
ketentuan yang berlaku. Kegiatan pembinaan dan fasilitasi penyelenggaraan Pemerintahan
Desa di Geronggang berorientasi pada upaya-upaya antara lain sebegai berikut :
- Meningkatkan kapasitas Aparatur Pemerintah Desa Geronggang agar makin mampu dalam melayani dan mengayomi masyarakat. Menggerakkan prakarsa dan partisipasi masyarakat dalam pembangunan serta mampu menyelenggarakan fungsi Pemerintah Desa secara efektif dan efisien;
- Penyempurnaan dan pendayagunaan Aparatur Pemerintah Desa agar dapat meningkatkan kemampuan. pengabdian. displin dan keteladanannya;
- Peningkatan peranan dan pemantapan fungsi Badan Permusyawaratan Desa (BPD) sebagai wadah penyalur aspirasi masyarakat dalam penyelenggaraan pemerintahan Desa, pelaksanaan pembangunan dan pembinaan masyarakat pada level Desa;
- Peningkatan dan penyempurnaan Sistem Administrasi Pernerintahan Desa menuju tertib penyelenggaraan Pemerintahan Desa;
- Peningkatan kemampuan Pemerintah Desa untuk menggali. meningkatkan dan memelihara serta mengelola sumber-sumber pendapatan dan kekayaan Desa.
- Melakukan pembenahan sistem perbatasan wilayah dan tata ruang Desa yang belum memenuhi penertiban/penetapan batas wilayah dan tata ruang Desa secara jelas dan pasti.
l. Keadaan Ekonomi
Kondisi ekonomi Desa Geronggang secara umum dapat dilakukan pendekatan
dengan mata pencaharian masyarakat. Mata
pencaharian masyarakat sangat ditunjang oleh tenaga kerja produktif yang
berjumlah 3533 orang atau 77,44% dari jumlah penduduk seluruhnya. Bila
dikodifikasikan mata pencaharian masyarakat terdiri : sektor swasta 23,19%,
pertanian dan perkebunan 0,15%, peternakan 0%, nelayan 1,1%, buruh 5,15% dan
kebanyakan bekerja pada perusahaan Tambang Batu Bara, PNS 1,1% dan mata
pencaharian tidak tetap (pengangguran) 17,76%.
Prosentase
masyarakat yang memiliki mata pencaharian tidak (menganggur) tetap menduduki
rangking tertinggi dibawah yang bekerja disektor swasta hal ini pengaruhnya
sangat besar dalam kehidupan sosial kemasyarakatan dan akan menjadi PR bagi
pemerintahan Desa ke depan untuk menurunkan angka 17,76%. Penciptaan lapangan
kerja merupakan salah program yang dapat mengatasi permasalahan tersebut,
selain regulasi tentang perusahaan setempat untuk menyerap tenaga kerja lokal.
SUSUNAN ORGANISASI
PEMERINTAHAN DESA GERONGGANG
Kepala Desa : HERPANI, SH
Sekdes : -
Kaur Pemerintahan : EDI SETIAWAN
Kaur Pembangunan : ARIFIN
Kaur Umum : SARKANI
Bendahara Desa : ARIFIN
Kadus I :
H. IBRAHIM
Kadus II : H. A KUSASI
Ketua BPD : ZAINUDDIN
Wakil ketua BPD : MUSTAJAB
Sekretaris BPD : M. ARDIANSYAH
Anggota BPD : M. YUSRAN
Anggota BPD : IMANSYAH